Jumat, 25 Mei 2012

Tumbuhan Biji Tertutup (Magnoliophyta atau Angiospermae)

Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah: Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau herba/terna Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau sejajar Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu: Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae) Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae)

Tumbuhan Berbiji Terbuka



Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pĂȘntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

Pengelompokan

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:

Tumbuhan Berbiji Terbuka



Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pĂȘntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

Pengelompokan

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:

Selasa, 08 Mei 2012

Manfaat Tumbuhan Paku

Manfaat Tumbuhan Paku
Sebagai tanaman hiasan :- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)- Asplenium nidus (paku sarang burung)- Adiantum cuneatum (suplir)- Selaginella wildenowii (paku rane) b. Sebagai bahan penghasil obat-obatan :- Asipidium filix-mas- Dryopteris filix-mas- Lycopodium clavatumc. Sebagai tanaman sayuran :- Marsilea crenata (semanggi)- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)d. Sebagai pupuk hijau dalam pertanian :- Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru)e. Sebagai pelindung tanaman di persemaian :- Gleichenia linearisf. Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara :- Tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba.Manfaat lumut hati:1.Menahan erosi2.Obat-obatan = Marchantia polymorpha (obat radang hati)Secara umum lumut daun memiliki peranan sebagi : • Produsen • Mencegah erosi • Sebagai penyerap dan penyimpan air • Sphagnum dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kapas serta pupuk • Marchantia dapat dimanfaatkan sebagi alternatif obat penyakit hati (hepatitis)

Peranan Tumbuhan Paku

Peranan Tumbuhan Paku Tumbuhan paku memiliki manfaat yang cukup banyak, diantaranya adalah:
1. Sebagai salah satu sumber fosil batu bara yang bermanfaat untuk bahan bakar 2. Sebagai tanaman hias, yaitu: suplir (Adiantum cuneatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan pakis (Nephrolepis sp.) 3. Sebagai bahan penggosok untuk mencuci bahan dari gelas, yaitu: paku ekor kuda (Equisetum debille) 4. Sebagai bahan baku obat-obatan, yaitu species Dyopteris filix-mas (paku picisan) dan Lycopodium clavatum 5. Sebagai bahan makanan, yaitu semanggi (Marsilea crenata) dan berbagai jenis tumbuhan paku yang daunnya masih muda (pakis) 6. Sebagai media tumbuh tumbuhan anggrek, yaitu paku tiang (Alsophilla glauca) 7. Sebagai pupuk hijau, yaitu Azolla pinnata yang hidup bersama dengan Annabaena azollae (kelompok ganggang biru). Annabaena azollae mengikat unsur nitrogen yang ada di udara bebas menjadi senyawa nitrogen yang yang dapat diserap oleh tumbuhan lain sehingga dapat menyuburkan tanah

Kamis, 03 Mei 2012

Tumbuhan lumut Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman initampilkan/sembunyikan detail Ini adalah versi stabil, diperiksa pada tanggal 6 April 2012. Ada perubahan templat/berkas menunggu peninjauan.
Akurasi Terperiksa Langsung ke: navigasi, cari Untuk halaman disambiguasi, lihat Lumut. Tumbuhan lumut dengan sporofit muda Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina[rujukan?] (dari bahasa Yunani bryum, "lumut"). Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya. Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia. Daftar isi [sembunyikan] * 1 Pergiliran keturunan * 2 Peran tumbuhan lumut dalam ekosistem * 3 Manfaat tumbuhan lumut * 4 Rujukan [sunting] Pergiliran keturunan Pergiliran keturunan tumbuhan lumut Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum. Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru. [sunting] Peran tumbuhan lumut dalam ekosistem Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya. [sunting] Manfaat tumbuhan lumut Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata. Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau. [sunting]
Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah). Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu: 1. Paku Homosfor atau Isospor >> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum). 2. Paku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata). 3. Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile) Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris. Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris. BERMACAM-MACAM DAUN PAKU - daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil - daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging daun (Mesofil) - daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil - daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil ISITILAH LAIN - Sporangium adalah kotak spora - Sorus adalah badan tempat berkumpulnya kotak spora - Indusium adalah selpaut yang menlindungi sorus muda -> ciri paku Perkembangbiakan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan lumut, yang sehari-hari kita sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon -> disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara. SPESIES-SPESIES PAKU Sebagai tanaman hiasan : - Platycerium nidus (paku tanduk rusa) - Asplenium nidus (paku sarang burung) - Adiantum cuneatum (suplir) - Selaginella wildenowii (paku rane) Sebagai bahan penghasil obat-obatan : - Asipidium filix-mas - Lycopodium clavatum Sebagai sayuran : - Marsilea crenata (semanggi) - Salvinia natans (paku sampan = kiambang) Sebagai pupuk hijau : - Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru) Sebagai pelindugn tanaman di persemaian : - Gleichenia linearis